Langsung ke konten utama

Refleksi Diri: 20 tahun ini apa yang kurasakan?

Hai! Sudah lama sekali aku tidak kemari, sebenarnya aku menyimpan banyak drafi post, namun selalu menjadi draft karena menurutku tidak cukup baik untuk ditayangkan di sini.

Nah, kali ini aku hanya ingin bercerita seperti biasa, setelah 20 tahun berlalu di hidupku, bagaimana yang kurasakan. Belakangan ini, aku, teman-temanku, orang-orang terdekatku yang berusia sama denganku seakan mengeluhkan ini, akhirnya aku pun ikut memikirkan hal ini. Hahaha.

Tanpa sadar pun pikiran itu terus ada di diriku, terus berputar 24 jam sehari, halah lebay! Hahaha, ya tidak selebay ini juga sih, namun memang pikiran itu terus ada, daritadi aku membahas pikiran terus, emang apa sih yang kupikirkan?

Pikiran yang hadir dan menghantui seperti ini misalnya,
memasuki usia 20an ini, kenapa ya rasanya aku masih belum bisa melakukan apa-apa sendiri? Tentunya sebagai dewasa muda yang baru saja dewasa, pikiran seperti ini akan selalu hadir. Pikiran yang terlalu memforsir diri menurutku, tapi tetap saja kepikiran walau kutahu sebenarnya dan seharusnya seperti apa.

Selanjutnya, temanku sudah bisa melakukan ini, kapan ya aku juga bisa seperti itu? Kalau pikiran ini hadir tentunya karena kita melihat orang lain dan kita merasa mereka cukup superior dibanding diri sendiri, tapi sebenarnya boleh juga seperti ini... namun apa benar harus selalu melihat orang lain dan menyamai apa yang mereka lakukan ke diri sendiri?

Banyak juga pikiran-pikiran yang hadir lainnya, kadang aku berpikir, apakah memasuki usia 20an itu mirip seperti remaja ya? kita jadi lebih mempertanyakan hal-hal yang terjadi di diri kita, kita memulai lagi untuk merancang masa depan kita, dan yang terpenting kita akan bertanya, sebenarnya selama ini apa saja sih yang sudah kulakukan?

Jelas, tulisan ini tidak akan ada kesimpulannya, aku hanya ingin mengajak teman-teman pembaca untuk sama-sama merefleksikannya ke diri masing-masing, termasuk juga diriku yang sedang kembali mencari jati diri ini.

.
.

akhir kata,

salam,

Sya.

Komentar