Langsung ke konten utama

Still a Happiness?

Holaa! Masih tertarik untuk membahas happiness nih. Kalau membicarakan tentang kebahagiaan tuh udah pasti gak ada habisnya sih ya >w<

Happiness kali ini bakal aku bahas, Dia. Bukan Dia yang buat aku bahagia sekarang, tapi Dia yang dulu pernah buat aku bahagia dan pernah jadi bagian dari diriku. 

Hm, berasa kelam gitu (?) masa post kali ini, kita buat lebih ngehype aja yaaa~~ (?)

Nah, jadi tadi aku melihatnya berdua sama pacarnya, he seems very happy. Aku mau berkata bullshit dulu nih :v "aku seneng kalau dia juga seneng sekarang." kenapa aku bilang ini bullshit? Okelah, aku gak cemburu atau panas atau apa sama dia, dan sekarang sudah benar2 gak ada rasa lagi, tapi tetep kata2 diatas adalah kata2 bullshit. Mana ada orang yang udah membuatmu sakit hati kamu senang saat melihatnya senang juga sekarang? Ditambah dia udah nyia-nyiain kebaikanmu berkali-kali.

Tapi ya, mau gimana pun, dia tetap terlihat bukan?

Nah, kembali ke konteks happiness, apa dia udah menemukan alasan kebahagiaannya?

Walau menurutku untuk memperoleh kebahagiaan tuh gak perlu alasan yang pasti. Cuma perlu satu hal, rasa bersyukur.

Dalam memperoleh kebahagiaan teori kardinal berlaku menurutku. Subjektif dan dapat dihitung. Saat kamu melakukan kesenangan itu berkali-kali kamu akan bosan dan jenuh, tapi saat kamu melakukannya dgn jarang kamu akan merasakan--um, hype dari seneng itu sendiri. (?) apaan sih.

Well, balik lagi ke si dia. Aku seneng akhirnya kita sama-sama telah menemukan happiness kita masing-masing. Aku dengan anu dan dia dengan pacarnya. Itu happiness dalam relationship (?) happiness dalam kehidupan sendiri... Aku gak tau apa dia sudah menemukannya, kalau aku... Aku sudah belajar utk menemukannya dan ya... Aku mulai merasakan happiness dalam hidupku.

***

Aku bingung apalagi yang harus kutulis, terlalu banyak yang aku ingin tulis sekarang ini... Mungkin dipost berikutnya akan ada. YHA. (?) apa sih 😂😂

Salam,

Himawari 🌻

Komentar